Nama : Nickander Rio Panthera Nama Panggilan : Ryo / Bang Iyo TTL : Pelaihari, 19 oktober 1994 Alamat : Senakin, Pontianak, Kalimantan Barat Hobby : Playing guitar
Adalah seorang anak yang terlahir disebuah keluarga yang sederhana(tidak kaya dan tidak miskin) di sebuah kota bernama Pelaihari, Banjarmasin. Entah bagaimana ceritanya, semua orang baik yang muda maupun yang tua memanggil saya dengan sebutan "Bang Iyo". Perlu diketahui saya adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara. Hoby saya itu sebenarnya bukanlah bermain gitar, gini lho ceritanya. Alkisah waktu saya kelas 1 SMA tepatnya tanggal 23 oktober 2009 (4 hari setelah hari ulang tahun saya yg ke-15) saya mengalami sedikit kecelakaan bermotor, yang menyebabkan paha kiri saya patah sampai ditambal pake platina (orang bilang sih namanya "pen", gak tau gimana tulisannya bodo amat). Nah, sejak itulah saya mulai kehilangan aktivitas-aktivitas rutinitas saya. Hari terus berganti, lama-lama bosan juga di rumah sendiri kaya orang gila, akhirnya saya minta belikan gitar sama my father, walaupun gitar biasa yang "kecreng-kecreng" bunyinya yaahh itu juga sudah cukup. Awalnya sih belajar lagu Nidji yang Laskar Pelangi itu, mainnya di nada "A" lagi (wuiisss pemula kan biasanya main di nada "C"), makin lama makin pandai aja nih. Sampai-sampai saya bisa memainkan lagu favorite saya, itu tuh lagunya U9 - Rasa Percaya walaupun tidak sehebat Synister (hehe gak nyambung). Nah, itu lah kisah saya seputar main gitar, tapi tau gak sebenarnya hoby saya itu bukan main gitar? Ia benar, hoby saya adalah membaca. "Kok tau? Karena kau telah membukukan hatiku", hehe gila. Ya sudah, kita ngomong tentang membaca aja. Ada yang suka membaca juga? Pasti tidak ada yang sama seperti saya. Sebenarnya saya itu bisa dibilang kutu buku juga(bukan kutu busuk). Bayangin aja, artikel prasejarah dari zaman Phytecantropus erectus sampai zamannya John Titor (itu tuh manusia masa depan yang balik ke tahun 2001) sudah saya baca, walaupun banyak yang lupa sih hehehe. Karena bagi saya membaca itu adalah hal yang sangat menyenangkan walaupun bagi sebagian besar orang itu menjengkelkan. Huft capek juga ngetiknya. Ya sudah saya rasa cukup sampai di sini dulu, semoga saja saya masih diberi waktu oleh-Nya untuk melanjutkan kisah ini di lain hari.
God Bless Us.